Sabtu, 15 November 2014

SINOPSIS NOVEL: THE HUNGER GAMES

Sinopsis Novel

      The Hunger Games, pada awal novel kita akan diperkenal dengan tokoh utama yaitu Katniss Everdeen. Dia adalah seorang remaja perempuan yang memiliki hobi berburu untuk mencari makanan. Ayahnya sudah meninggal, sehingga dia hanya tinggal dengan ibu dan adiknya Prim di Distrik 12 dari negara Panem. Dia sering berburu dengan Gale, seorang pria yang sangat menyukai Katniss.

       Setiap tahun, Ibu kota Panen menjadi tuan rumah untuk acara The Hunger Games. Acara tersebut diikuti oleh dua perwakilan dari masing-masing distrik. Semua perwakilan akan dikirim ke arena dan bertarung hingga hanya menyisakan satu pemenang. Tahun ini, sayangnya adik Katniss terpilih menjadi perwakilan Distrik 12, Katniss yang kaget memutuskan untuk menjadi volunter dan menggantikan adiknya. Perwakilan untuk prianya adalah Peeta Mellark yang merupakan anak dari pembuat roti dan memiliki perasaan khusus dengan Katniss.

      Setelah semua proses pemilihan selesai, Katniss dan Peeta dibawa menuju Ibukota untuk persiapan The Hunger Games. Mereka bertemu dengan pembimbingnya yaitu Haymitch (Salah satu pemenang Hunger Game Distrik 12 dan seorang pemabuk), Effie (Pemandu acara), dan Cinna + Portia (Desainer).

    Selama acara pembukaan, Cinna dan Portia mendandani Katniss dan Peeta dengan Baju Api dan itu mendapatkan banyak perhatian. Selama pelatihan, Katniss mengeluarkan kemampuan memanahnya ke Pembuat Game dan mendapatkan skor 11/12. Peeta mendapatkan skor yang lebih rendah dan dia ingin berlatih secara terpisah. Pada saat wawancara, Peeta mengumumkan bahwa dia jatuh cinta dengan Katniss. Ini merupakan strategi mereka untuk mendapatkan dukungan dari pemirsa dan sponsor.

     Akhirnya The Hunger Games pun dimulai, semua perwakilan ditransfer ke arena permainan. Katniss berjuang sendirian, karena melihat Peeta bergabung dengan Career Tributes yang merupakan kumpulan anak dari distrik yang kaya di Panem. Mereka sangat ingin memenangkan The Hunger Games dan membunuh Katniss. Mereka akhirnya berhasil menemukan Katniss di atas pohon, tetapi Katniss menjatuhkan sarang Tracker Jacker (Lebah pembunuh) yang membunuh salah satu Career Tributes dan mengambil Panah miliknya.

     Selanjutnya, Katniss bergabung dengan Rue (seorang anak kecil dari Distrik 11). Mereka berhasil menghancurkan persedian makanan milik Career Tributes, yang membuat Cato (pemimpin  Career Tributes) sangat marah. Katniss menyadari bahwa Peeta tidak ada bersama mereka. Sayangnya Rue terbunuh setelah kejadian itu, Katniss yang sangat sedih memberikan penghargaan dengan membaringkannya di antara bunga-bunga.

      Setelah kematian Rue, Pembawa acara menginginkan kisah cinta antara Peeta dan Katniss kembali lagi. Dia  mengganti aturan yaitu memperbolehkan  2 pemenang untuk satu Distrik yang sama. Mendengat hal tersebut, Katniss berusaha mencari Peeta. Ketika dia pergi berburu, Katniss tidak sengaja bertemu degan Peeta. Selama ini Peeta menyamar menjadi batu dan dia juga terluka. Katniss merawatnya hingga sehat dan berusaha memainkan kisah romatis, sehingga bisa mendapatkan hadiah dari sponsor.

       Di akhir permainan, Katniss dan Peeta bertemu dengan Cato. Ketiganya merupakan perwakilan yang tersisa, tetapi mereka diburu oleh Anjing Liar yang sangat besar dan pembunuh. Mereka berlindung di atas tenda, kemudian Katniss berhasil menjatuhkan Cato ke tanah. Katniss dan Peeta sangat senang, karena keduanya berhasil menang. Namun pembawa acara berkata lain, dia mengatakan bahwa hanya ada satu pemenang.

       Katniss dan Peeta tidak dapat saling membunuh, sehingga mereka membuat rencana untuk melakukan bunuh diri dengan memakan buah beracun. Pembawa acara pun panik dan mengumumkan bahwa mereka adalah pemenang The Hunger Games tahun ini. Katniss dan Peeta masih harus berakting menjadi pasangan untuk acara reuni dan wawancara. Hal ini yang akan membuat mereka aman dari hukuman atas kecurangannya. Katniss menyadari bahwa Peeta benar-benar jatuh cinta padanya dan dia tidak akting.
Share:

Selasa, 11 November 2014

SINOPSIS NOVEL: THE FAULT IN OUR STARS

Sinopsis Novel
    The Fault in Our Stars diawali dengan kisah seorang remaja wanita bernama Hazel Grace. Dia merupakan seorang yang bertahan dari serangan kanker yang membuat paru-parunya tidak dapat berjalan normal. Orang tuanya menyarankan agar Hazel bisa pergi ke Support Group.

    Suatu hari di Support Group, Hazel bertemu dengan seorang pemuda yang mencuri perhatiannya. Keduanya saling tertarik satu sama lain. Pemuda itu  bernama Augustus Waters. Hazel dan Augustus saling berbicara mengenai banyak hal.

     Hazel memberikan Augustus buku kesukaannya yaitu An Imperial Affliction. Keduanya akhirnya terbawa dengan alur buku dan sangat penasaran dengan bagaimana akhir kisah dari buku itu. Buku itu memang memiliki akhir kisah yang sangat menggantung. Karena rasa penasarannya, Augustus membuat rencana agar Hazel bisa menghubungi pengarang bukunya lewat email. Di pagi hari, Hazel mendapat email balasan yang merupakan undangan agar dia bisa pergi ke Amsterdam untuk mendiskusikan akhir bukunya.

      Cerita lainnya, teman baik Augustus dan Hazel yang bernama Isaac harus kehilangan kedua matanya karena kanker. Dia memang sudah terbebas dari serangan kanker, namun harus kehilangan pacar kesayangannya yaitu Monica. Monica tidak ingin berpacaran dengan seorang pria buta.
    Kembali pada kisah cinta Augustus dan Hazel, Augustus memberikan kejutan kepada Hazel bahwa dia masih memiliki "Permintaan" (Sebuah organisasi amal akan mengabulkan satu permintaan untuk seorang anak pengidap kanker). Dia menggunakan permintaannya untuk membawanya bersama Hazel ke Amsterdam untuk menemui Peter Van Houten (pengarang buku An Imperial Affliction). Hazel sangat gembira dengan kabar tersebut, namun dia perlu meyakinkan dokter dan orang tuanya tentang kondisi kesehatannya.

    Dengan perjuangan yang sulit, mereka akhirnya bisa pergi ke Amsterdam dengan ditemani oleh Ibu Hazel. Di Amsterdam, Hazel and Augustus mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan. Mereka mendapatkan momen yang indah dan romantis disana. Tetapi semua berubah ketika mereka bertemu dengan Peter Van Houten. Peter Van Houten yang merupakan pecandu alkohol tidak memberikan tanggapan yang baik pada semua pertanyaan Hazel. Hazel yang sangat  marah memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah Peter. Namun, asisten Peter yang bernama Lidewij membawa Hazel dan Augustus untuk pergi berkeliling di Amsterdam. Mereka pergi mengunjungi Anne Frank's House, yang merupakan tempat  pertama kali Hazel dan Augustus berciuman.

     Keesokan harinya, Augustus berbicara kepada Hazel tentang penyakitnya. Dia mengatakan bahwa kanker kembali menyerang tubuhnya. Ini merupakan berita buruk sebelum kepulangan mereka ke Amerika. Sesampainya di Amerika, Augustus langsung melakukan pengobatan untuk kankernya dan menyadari bahwa dia tidak memiliki banyak waktu lagi. Ditengah kesedihan ini, Augustus meminta Isaac dan Hazel untuk membacakan pidato pemakamannya di gereja.

      Ketika Augustus meninggal, Hazel sangat kaget dan sedih. Dia menyadari bahwa bukan hanya dia yang bersedih atas meninggalnya Augustus, tetapi orang tuanya lah yang paling bersedih. Sehingga, pada pemakamannya dia memberikan pidato yang berbeda dengan sebelumnya. Di pemakanan, dia dikegutkan dengan kedatangan Peter Van Houten. Hazel berbicara dengannya dan menyadari bahwa cerita An Imperial Affliction merupakan kisah putri Peter yang meninggal karena kanker.

       Beberapa hari setelah pemakaman, Isaac memberitahu Hazel bahwa Augustus pernah menulis sesuatu sebelum dia meninggal. Hazel akhirnya berusaha untuk mencari tulisan terakhir Augustus, dia berharap itu merupakan alternatif dari akhir kisah An Imperial Affliction yang sangat dia inginkan. Dia juga menyadari bahwa ibunya mengambil kelas untuk menjadi pemimpin Support Group, sehingga setelah dia meninggal orang tuanya akan memiliki kehidupan yang lain.
Share: