Jumat, 06 Agustus 2021

Hantu Tiktok

 

Cerita Horor
Hantu TikTok. “Dra ... Dra, liat deh,” ucapku pada Hendra yang lagi menatap layar ponsel. “Apaan, Mir?” balasnya. “Itu, liat ke sana!” Aku menunjuk ke arah jalan raya di samping taman. “Wanjrit, apaan itu. Hahaha ....” Hendra tertawa kencang. “Lu pada ngomongin apa sih?” tanya Wildan. “Biasa nge-ghibahin setan,” balasku. “Hadeh, kebiasaan,” ucap Wildan lalu kembali sibuk dengan ponselnya. “Kok itu setan aneh sih, Mir? Masa jalannya mundur.” “Coba tanyain aja langsung, kenapa jalannya mundur.” “Ogah.” “Dan, lu mau kenalan gak sama setannya?” tanyaku. “Nehi, ntar gw dikerjain lagi. Kemaren aja gw ampe gak bisa tidur, gara-gara setan cewe yang nyariin emaknya.” “Ya ampun, masih diinget aja.” “Ya gimana gak inget, orang tu setan duduk di kasur ampe subuh.” “Siapa, Dan? Si Masni ya? Kan cantik itu.” “Gak usah disebutin juga namanya, HENDRA! Ntar dia datang.” Selagi Wildan dan Hendra ribut, aku coba memanggil hantu itu. Soalnya penasaran juga, kenapa dia berjalan mundur. “Duh, dianya gak mau,” keluhku. “Si Setan Mundur?” tanya Hendra. “Iya, dia gak mau ngedeket. Apa coba di mediasi aja.” “Terus siapa yang mau mediasi?” tanya Hendra. “Ya lu, Hen.” “Ih, males banget liat bentukannya begitu. Kaya lelaki tulang lunak.” “Ayolah, demi Wildan. Biar dia bisa denger juga.” “KOK GW?” balas Wildan ngegas. “Oke deh.” Hendra pun setuju. Dengan cepat, hantu itu kutarik paksa, masuk ke dalam tubuh Hendra. “Loh ... hahahaha.” Wildan tertawa melihat Hendra tiba-tiba berdiri dan berjalan mundur. “Tahan lah, Dan! Lu malah nontonin doang.” Aku dan Wildan berusaha menahan tubuh Hendra. “Dra, jangan diikutin kemauannya. Lawan aja,” ucapku. Tidak lama kemudian, Hendra sudah berhenti jalan mundur. * “Iiiihh, apaan sih! Ganggu guweh aja,” ucap Hantu yang ada di tubuh Hendra. “Jangan jalan mundur terus, Mas. Nanti temen gw nyemplung ke kolam,” balasku. “Abieznya, guweh lagi maen TikTok malah lu tarik ke sini.” “Coba tanyain gih, Dan. Sensi kayanya ni setan ma gw,” ucapku. “Setan? Pala lo setan!” balas Si Hantu. “Mas, kenapa jalannya mundur?” tanya Wildan lembut. “Ih beib, kan akuh lagi rekam video TikTok,” balasnya. “Tuhkan, ke lu cara ngomongnya beda,” ucapku. “Apaan sih LO! Ganggu ih,” balas Hantu itu masih ngegas. “Akuh juga gak tau beib, kenapa begini. Terakhir kali aku lagi bikin video TikTok di deket lampu merah. Eh, tiba-tiba gelap,” jelasnya sambil menatap ke arah Wildan. “Tanya namanya, Dan!” bisikku. “Nama kamu siapa?” tanya Wildan. “Orang-orang sih panggil akuh Nayla,” balasnya manja. “Nama asli, woi! Pan lu cowo,” ucapku kesal. “Siapa sih lu, daritadi ganggu aje!” “Nama aslinya siapa?” tanya Wildan. “Ih akuh tuh, malu.” “Gak usah malu.” “Sunarya,” balasnya sambil senyum-senyum manja. “Ya Allah, jauh banget. Nyesel gw narik dia,” gumamku pelan. Daripada pusing lihat kelakuan tuh makhluk. Aku mulai fokus, coba melihat flashbacknya. Malam hari, Sunarya bersama teman-temannya lagi nongkrong di dekat lampu merah. Mereka mengobrol sambil bercanda. Entah darimana dia memiliki ide untuk membuat video TikTok yang sedang viral. Dengan sigap, Sunarya menyuruh teman-temannya untuk berbaris. Sedangkan dia berada agak di depan, menghadap barisan sambil memegang ponsel. Satu teman lainnya merekam dari arah samping. Mulai lah, mereka melakukan aksinya. Berjalan agak membungkuk dengan pinggul bergoyang ke kiri dan kanan, sambil menyebrangi jalan. Tiba-tiba ada sepeda motor melaju dengan kencang. Saking asiknya berlenggak-lenggok sambil mundur, Sunarya tidak sadar kalau sepeda motor itu mengarah padanya. “Nayla, awas!” teriak teman-temannya. Harusnya itu menjadi momen mengharukan, tapi setiap kali mendengar nama itu aku selalu ingin tertawa. Duag! Motor itu menabrak Sunarya. Tubuhnya terpelanting, hingga kepalanya mendarat di trotoar. Seketika itu, dia langsung menghebuskan nafas terakhir. * “Aduh pusing,” keluh Sunarya yang masih ada di tubuh Hendra. “Kenapa?” tanya Wildan. “Kepala aku pusing banget beib,” balasnya sambil memegang kepala. “Ya pusing pasti, orang kepalanya kejedot trotoar,” selaku. “Bantuin dong,” ucapnya memelas ke arahku. “Dih, tadi ngegas sekarang malah memelas.” “Liat nih, netes terus,” ucapnya sambil menunjukan luka menganga di kepalanya. “Ini apa sih, lembek-lembek,” sambungnya sambil memasukan jari ke luka itu. “Itu otak lu. Pantesan gesrek, otaknya bocor,” ledekku. “Jahat ih, bantuin dong,” pintanya lagi. “Gak! Dah ... dah, pergi sana!” “Tadi dipanggil, sekarang diusir.” “Sana keluar, kasian itu temen gw.” “Setel lagu dulu baru akuh keluar.” “Lagu apaan?” “Lagu TikTok lah, gak gaul banget sih.” “Coba lu cek, Dan. Gw gak ada aplikasinya.” Wildan langsung membuka aplikasi TikTok. “Yang mana?” tanya Wildan. “Itu yang biasa dipake buat orang baris sambil mundur-mundur,” balasku. “Oh ya, yang ini.” Tu ut tu ut Tu ut tut .... Wildan memutar lagu TikTok. “Inikan?” tanya Wildan ke Sunarya. “Iya, Beib. Makasih.” * “Tuh, Dan. Pelajaran buat lu, kalau bikin video TikTok jangan yang aneh-aneh,” ucapku sambil menghadap ke Wildan. “Gw gak pernah bikin yang begituan, Mir.” “Lah terus biasanya ngapain?” “Bikin TUTORIAL HIJAB. Puas lu?” “Dih emosi dia, Hen.” Aku menoleh ke kanan, tetapi Hendra sudah tidak ada. “Wah kemana dia?” “Itu, Mir. Lagi jalan mundur.” Spontan kami berlari mengejarnya. Sayang sudah terlambat. Byur! Hendra pun tercebur ke kolam. “Mampus dah kita, Dan,” bisikku pada Wildan sambil berdiri mematung. Hendra pun tersadar dan berkata, “AMIR ... WILDAN ... AWAS LO YA!” SEKIAN

Share:

1 komentar:

  1. The RetroTitanium S - Titanium Racing - TITENIA
    The RetroTitanium snow peak titanium flask S ecosport titanium is a modern racing and 2018 ford ecosport titanium gaming product with the latest technological properties of titanium advancements micro touch titanium trim where to buy and innovations.

    BalasHapus

-->