Novel ini dibuka pada tahun yang damai di Camp Half-Blood, sekolah persiapan bagi para dewa di mana Percy berada di kelas 7. Dunia tampaknya cukup stabil, dan satu-satunya tantangan nyata Percy adalah Tyson, saudara tirinya yang sangat tinggi, terbatas secara mental, yang menganggap Percy sebagai sahabatnya. Karena Percy baik, dia tidak menyuruh Tyson untuk meninggalkannya sendirian, meskipun kehadiran Tyson membuatnya sulit mencari teman. Namun, Tyson, yang sebenarnya adalah anak Cyclops (Raksasa bermata satu), adalah teman yang sangat berguna. Dia menyelamatkan hidup Percy dua kali: sekali dari geng Laestrygonians (raksasa yang memakan manusia), dan sekali lagi dari gerombolan Colchis Bulls (makhluk besar yang bernafas api yang dibuat oleh dewa Hephaestus).
Temannya dari novel pertama, Annabeth yang berusia 13 tahun membawa kabar buruk. Musuh tak dikenal telah melemahkan dinding pelindung Camp Half-Blood dengan meracuni pohon Thalia. Waktu adalah esensi: kecuali jika kaum muda dapat menemukan cara untuk menghentikan tembok agar tidak runtuh, tidak akan ada ruang pelindung di seluruh dunia untuk para manusia setenag dewa seperti Annabeth, Percy, dan Tyson. Chiron, centaur yang bijak, dituduh meracuni pohon. Satu-satunya bukti kesalahannya adalah bahwa ayahnya adalah Kronos. Percy memiliki mimpi yang menunjukkan bahwa Kain Bulu Emas, objek kuat dalam mitologi Yunani, dapat menyembuhkan pohon Thalia yang dari racun. Tidak butuh waktu lama bagi Annabeth untuk menyadari bahwa Grover, seorang satir yang diutus oleh para Dewa untuk menjaga Percy, memiliki Kain tersebut.
Karena pesona dan keterampilannya berpedang, Luke Castellan menjadi penasihat kamp yang baru, menggantikan Chiron. Luke mengirim Clarisse La Rue untuk menemukan Kain Bulu Emas, sementara Percy, Annabeth, dan Tyson pergi sendiri untuk menemukan Grover. Mereka tidak mempercayai Luke dan tidak memberitahunya niat mereka yang sebenarnya. Dewa Hermes membantu mereka mencapai kapal Puteri Andromeda, yang membawa mereka lebih dekat ke Grey Sisters, di mana mereka percaya Bulu Emas berada. Tapi begitu di kapal, mereka melihat bahwa semua turis itu seperti zombie dan dapat hidup berdamping dengan monster tanpa ada masalah.
Luke Castellan menangkap mereka, dan mereka mengerti bahwa tujuannya adalah menghidupkan kembali Kronos, Dewa asli, yang kejam bagi kebanyakan makhluk hidup dan merupakan musuh dari Zeus. Ketiganya melarikan diri dengan sekoci darurat, dan berlindung di tempat persembunyian yang dibangun Annabeth dan Thalia sewaktu anak-anak. Kemudian, ketika berlayar melalui laut, seekor Hydra menyerang mereka, tetapi untungnya Clarisse La Rue berada di dekatnya dan membawa mereka ke kapalnya, CSS Birmingham.
Annabeth, Percy, dan Tyson melakukan perjalan dengan CSS Birmingham menuju Segitiga Bermuda (alias Lautan Monster). Sayangnya, tokoh mitos dari kisah Homeric, Charybdis (pusaran air yang mengerikan) dan Scylla (monster wanita yang menyerupai elang raksasa) menyerang dan menghancurkan kapal. Tampaknya Tyson dan Clarisse terbunuh dalam aksi, jadi Percy dan Annabeth naik rakit lain dan menuju pulau terdekat.
Seperti Odiseus, setelah melakukan perjalanan melalui selat sempit yang dijaga Charybdis dan Scylla, keduanya menepi di pulau Circe (Ratu Penyihir). Menyadari dia tidak bisa dipercaya, dan melihat bahwa dia telah mengubah lusinan pria menjadi kelinci percobaan, mereka bergegas meninggalkan pulau. Mereka melarikan diri dengan menggunakan Revenge Queen Anne yang terkenal, bekas kapal bajak laut.
Percy dan Annabeth dapat melewati para Siren (putri duyung yang dapat memikat dengan suaranya), dan Annabeth masih merasa tidak aman. Mereka mencapai pulau Polyphemus, yang diperintah oleh para Cyclop terkenal, Polyphemus, yang kebetulan adalah putra Poseidon dan saudara tiri Percy. Sebelum melakukan perjalanan ke pusat pulau, Percy dan Annabeth bertemu Grover dan mengetahui bahwa Clarisse dan Tyson masih hidup. Mereka juga memiliki Bulu Emas itu!
Kelompok itu kembali ke daratan, menaklukkan Polyphemus dan bertempur disepanjang perjalanan. Clarisse, yang memiliki Bulu Emas, naik pesawat ke Camp Half-Blood, tetapi yang lain tertangkap oleh Luke Castellan. Namun, Percy berhasil mengirim pesan ke Camp Half-Blood bahwa Luke telah mengaku merancuni pohon Thalia. Para tetua akhirnya menyadari kesalahannya dan mengembalikan Chiron sebagai penasihat kamp.
Ketika Luke tahu, ia menantang Percy untuk berduel. Karena Luke adalah salah satu ahli pedang terbaik di dunia, ia menang dengan mudah. Dia akan mengamuk dan membunuh banyak orang, tetapi para centaur, yang dipimpin oleh Chiron, muncul dan berhasil menyelamatkan sisanya. Kembali di Camp Half-Blood, posisi Chiron sebagai penasihat kamp dipulihkan secara resmi. Bulu Emas diaplikasikan pada pohon Thalia, dan racunnya berhasil dihilangkan. Camp Half-Blood aman.
0 Comment:
Posting Komentar