Rabu, 09 September 2020

REVIEW FILM: MULAN (2020)

Review MulanReview Film: MULAN (2020). Ini FIlm yang agak ruwet perjalanannya sebelum tayang. Mulai dari Trailer yang dikritik netizen karena tidak ada karakter-karakter ikonik dari film animasinya. Berlanjut dengan adanya bokiot dari berbagai pihak atau golongan. Bahkan sampai akhirnya ditayangankan pun, seruan boikot itu masih terus menggaung. Tidak cukup sampai situ, kesialannya ditambah ketika wabah Covid-19 melanda. Sehingga penayangannya harus diundur hampir 6 bulan. 


Kekecewaan penggemar (termasuk saya) bertambah ketika harus menghadapi kenyataan tidak bisa menonton film ini di layar lebar alias bioskop. Ya, Mulan hanya tersedia di platform streaming film Disney+ dengan harga 300-400 ribu. Jadi buat yang mau nonton harus patungan, minamal 5 orang lah. Terus nonton di rumah teman kalian yang punya TV paling gede dan bagus. Jadi kesan nonton barengnya dapet, ala-ala bioskop mini.


Cukup basa-basinya, sekarang saya mau me-review filmnya bagaimana. Apakah benar perkiraan moviegoers (penonton bioskop), tentang hilangnya beberapa karakter ikonik? Atau itu hanya di trailer saja. 


Film ini diawali dengan scene perumahan khas China yang keren. Lalu, Fa Mulan (Liu Yifei) kecil muncul sambil berlari, mengejar seekor ayam. Di akhir scene inilah mulai muncul bakatnya. Scene berganti dengan munculnya villain (musuh) terbaru yzng tidak ada di film animasi, yaitu Xian Lang. Seorang penyihir yang bisa berubah wujud menjadi burung dan menyerupai orang lain, yang dibintangi Gong Li. Dan terjadilah scene pertarungan antara bangsa Rouran yang dipimpin Bori Khan (Jason Scoot Lee) dengan pasukan kerajaan. Jujur, saya agak terganggu ketika melihat scene pertarungan tanpa sedikit pun tetesan darah. Namun setelah dipikir-pikir lagi, target pasar film ini kan anak-anak juga, jadi wajar ketika adegan bacok-bacokan tanpa dasar. 


Scene berlanjut dengan Mulan yang sudah beranjak dewasa, menaiki kuda kesayangannya. Khawatir dengan sifatnya yang agak tomboy, ibu Mulan meminta untuk dilakukan perjodohan. Tentu dengan bantuan matchmaker alias mak comblang. Bukannya mendapatkan jodoh atau saran, Mulan malah diusir dari rumahnya karena bikin rusuh. Tidak lama kemudia datanglah prajurit kerajaan, yang memberi pengumuman kalau situasi China sedang genting. Lalu, meminta setiap keluarga untuk berpartisipasi, dengan mengirimkan satu Pria untuk dilatih sebagai prajurit tangguh.


Berhubung keluarga Mulan tidak memiliki anak laki-laki, jadi Hua Zhou alias bapaknya Mulan ingin memantaskan diri. Hati Mulan pun bergejolak, melihat kondisi ayahnya yang tidak memungkinkan untuk pergi berperang. Jadi saja dia yang pergi menggantikan ayahnya, menyamar sebagai seorang pria. Dengan membawa stampel keluarga, baju jirah dan pedang kesayangan ayahnya. 


Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, tibalah mulai di kamp pelatihan. Baru saja datang, sudah membuat keributan dengan Chen Honghui (Yoson An). Untung mas Donnie Yen datang, yang berperan menjadi Komander Tung. Di sini lah Mulan mulai berlatih menjadi seorang prajurit. Banyak scene-scene lucu terutama dari teman-teman pelatihannya. Dari awalnya bersaingan, akhirnya Mulan bisa mendapatkan beberapa teman dengan yaitu Chen Honghui, Chien Po (Doua Moua), Ling (Jimmy Wong) dan Yao (Chen Tang).  Ada satu tambahan teman barunya yang bernama Cricket (Jun Yu). Agak aneh sih, soalnya Cricket ini kalau di film animasinya berbentuk serangga unyu-unyu yang menggemaskan, yang dikasih oleh Neneknya Mulan sebelum bertemu Mak Comblang. Sayang banget sih, dengan budget film yang fantastik, tapi tidak bisa menghadirkan Cricket dalam bentuk CGI, malah bentuk manusia. Ditambah Neneknya Mulan dan Mushu pun tidak muncul batang hidungnya. Jadi sudah terjawab pertanyaan di awal tadi, wajar kalau banyak yang kecewa.


Ditengah pelatihan, bakat Mulai pun muncul. Dia memiliki Chi alias energi yang kuat. Komander Tung lah yang pertama kali menyadarinya. Sampai-sampai Mulan mau diangkat menjadi pasangan untuk anak perempuannya. Ehem ... jadi jeruk makan jeruk entar. 


Perang besar pun terjadi, antara bangsa Rouran melawan prajurit dari kamp pelatihan. Banyak korban berjatuhan, tapi tidak dengan Mulan dan teman dekatnya,  mereka semua selamat. Di sini juga Mulan bertemu dengan Xian Lang, ternyata tau tentang jati dirinya. Mulan pun bertarung dengannya dan kalah. Bangun-bangun dia seperti tersadar untuk tidak menyembunyikan jati dirinya. Lalu kembali pergi ke medan perang dan menyelamatkan semua teman-temannya. Hebat banget ya. Mengetahui kalau Mulan adalah seorang wanita, Komander Tung marah besar, dan mengusir Mulan. Ish, udah diselamatin eh malah diusir.


Mulan pun pergi dan kembali bertemu dengan Xian Lang, lalu mengetahui rencana rahasia bangsa Rouran untuk menyerbu ke istana dan membunuh Kaisar (Jet Li). Mulan pun kembali ke kamp untuk memberitahu rencana busuk Bori Khan. Beruntung Komander Tung percaya, dan mereka pun pergi dalam kelompok kecil, yang dipimpin oleh Mulan. 


Dengan siasat dari Xian Lang, Kaisar bisa dipancing untuk ke luar istana dan diculik Bori Khan. Sedangkan pasukan lainnya berniat ingin menguasai istana. Nah, di dalam istana Mulan kembali bertemu Xian Lang yang sedang duduk di kursi Kaisar. Terjadi pecakapan yang menarik, intinya Xian Lang iri dengan Mulan dan malah berniat membantu untuk menemukan Kaisar. Sayangnya, penghianatan itu harus dibayar mahal. Demi melindungi Mulan, Xian Lang pun tewas.


Kini Mulan pun harus berhadapan dengan Bori Khan. Yang diakhiri dengan kemenangan Mulan. Dia pun mendapat penghargaan dari Istana, sebagai prajurit istana terbaik. Namun Mulan menolak, lebih memilih untuk kembali ke desanya, untuk meminta maaf kepada keluarga terutama ayahnya. Mulan mengira sang ayah akan marah padanya, ternyata tidak. Film diakhiri dengan kedatangan Komander Tung ke desa Mulan, untuk memberikan sebuah hadiah yang berharga atas jasanya menyelamatkan kekaisaran. Warga desa pun tercengang, termasuk anggota keluarganya.



Kesimpulan


Sebelum menonton film ini, sebaiknya hapus dulu angan-angan ingin bernostalgia. Soalnya, film live action Mulan ini sangat berbeda dengan Live Action Film Disnet lainnya.  Filmnya dikemas lebih dewasa, tanpa sedikit pun adegan menyanyi atau soundtrack yang tentunya banyak ditunggu-tunggu oleh penonton. Dan itu membuat saya lumayan kecewa sih. 


Secara keseluruhan, saya suka aktingnya Lui Yifei, sudah cukup okelah untuk menjadi Mulan. Namun yang paling keren tentu aktingnya Gong Li. Ya, walaupun karakter baru, Gong Li sukses banget membangun suasananya. Kalau opa Jet Li, pas liat dia tarung kok malah serem, takut penyakitnya kambuh.


Sebagai film dengan budget tinggi, seharusnya bisalah menghadirkan Cricket dan Mushu. Biar suasananya nostalgianya dapet. Padahal CGI-nya udah bagus banget loh. Jadi berasa ada yang kurang aja tanpa kehadiran mereka berdua di samping Mulan. 


Rating: 6.5/10





Share:

0 Comment:

Posting Komentar

-->