Jumat, 23 Juli 2021

TIDAK PAKAI KACAMATA

Cerita Horor
Tidak Pakai Kacamata. Tubuhku rasanya remuk sekali. Kepala pusing, sesekali seperti kesemutan. Pundak pegal serasa habis mengangkat satu karung beras. Badan pun terasa lemas, kehabisan tenaga. Padahal aku sudah terbiasa kerja lembur.


Setelah dipikir-pikir, keanehan ini dimulai saat pulang kerja. Aku turun menggunakan lift. Sendirian. Di lantai 4, lift terbuka. Tak terlihat satu orang pun di sana.


Kutekan tombol untuk menutup lift. Belum sempat menutup sempurna, pintu lift kembali terbuka. Penasaran, aku mendekati pintu. Melihat ke luar lift. Benar, tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya ada koridor panjang yang sudah gelap gulita.


Sampai di lantai bawah, aku langsung menuju parkiran. Hanya tersisa sepeda motorku saja yang terparkir di sana. Entah kenapa, ketika aku melewati pos satpam. Bukannya menyapaku, Pak Satpam malah membalikan badan. Tak mau melihatku.


Motor pun terasa berat. Ada hawa dingin menyelimuti pundak dan leherku. Dada pun terasa sesak seakan ada yang menghimpitku. Kupacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi, toh jalan pun sudah sepi.


Sesampainya di kosan, langsung membaringkan badan di atas kasur. Tak lupa aku melepaskan kacamata. Kutaruh di atas nakas samping kasur. Tak butuh waktu lama, aku pun sudah tertidur pulas.


Entah baru berapa lama tetidur. Samar-samar kudengar ada suara seorang wanita bersenandung. Suaranya lembut dan membuat bulu kudukku meremang. Aku membuka mata. Melihat setiap sudut kamar. Mataku tertuju pada cermin besar di dekat pintu.


Kulihat seseorang sedang berdiri menghadap cermin. Mengenakan pakaian berwarna putih. Rambut panjangnya menjuntai hingga ke lantai. Sepertinya dia menoleh ke arahku, tapi wajahnya tidak terlihat jelas.


Kuraih kacamata di atas nakas. Dan melihatnya kembali. Ya ... dia sedang menatapku. Wajahnya pucat dengan lingkaran hitam besar di sekitar mata. Bibirnya sumbing dengan gigi menghitam.


Kulepaskan kacamata. Menatap wajahnya dan berkata, “Kalau tidak pakai kacamata, Mbak cantik banget loh.”


Mungkin saking senangnya dibilang cantik. Dia pun terbang melayang, menembus langit-langit kamar. Fiuh ... akhirnya aku bisa lanjut tidur dengan tenang.



SEKIAN

Share:

0 Comment:

Posting Komentar

-->